Menyikapi stigma terhadap gangguan mental merupakan hal yang sangat penting dalam upaya meningkatkan kesehatan mental masyarakat. Sayangnya, stigma terhadap gangguan mental masih sering kali menjadi penghalang bagi banyak orang untuk mencari pertolongan dan pengobatan yang dibutuhkan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami bahwa gangguan mental bukanlah sesuatu yang bisa diabaikan, melainkan harus diobati dengan serius.
Menurut Dr. Nova Riyanti Yusuf, seorang psikiater dari RSJ Soeharto Heerdjan Jakarta, “Stigma terhadap gangguan mental seringkali membuat orang merasa malu atau takut untuk mencari bantuan medis. Padahal, gangguan mental seperti depresi, kecemasan, dan skizofrenia adalah penyakit yang bisa diobati dengan pengobatan yang tepat.”
Pentingnya obati mental juga disampaikan oleh Prof. Dr. Soetandyo Wignyohartono, Ketua Umum Yayasan Peduli Kesehatan Jiwa, yang mengatakan bahwa “Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya mengobati gangguan mental adalah langkah awal yang sangat penting dalam mengatasi stigma yang masih melekat.”
Menyikapi stigma terhadap gangguan mental juga penting dilakukan melalui edukasi dan sosialisasi. Menurut data WHO, sekitar 450 juta orang di dunia mengalami gangguan mental. Namun, hanya sekitar satu dari empat orang yang mendapatkan pengobatan yang tepat. Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak orang yang membutuhkan bantuan namun tidak mendapatkannya karena stigma yang ada.
Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk bersikap bijak dalam menyikapi stigma terhadap gangguan mental. Mari bersama-sama memahami bahwa gangguan mental adalah penyakit yang bisa diobati, bukan sesuatu yang harus ditutup-tutupi. Dengan mengobati mental, kita tidak hanya membantu orang yang mengalami gangguan mental, namun juga membantu membangun masyarakat yang lebih peduli dan inklusif terhadap kesehatan mental.
Sebagaimana yang dikatakan oleh Nelson Mandela, “Stigma terhadap gangguan mental adalah penyakit yang lebih berbahaya daripada gangguan mental itu sendiri. Kita semua memiliki peran penting dalam mengubah pandangan masyarakat terhadap gangguan mental.” Jadi, mari kita bersama-sama menyikapi stigma terhadap gangguan mental dengan bijak dan membantu mereka yang membutuhkan untuk mendapatkan pengobatan yang tepat. Semoga dengan langkah ini, kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih sehat secara fisik maupun mental.