Mencari Bantuan Profesional dalam Menangani Masalah Kesehatan Mental saat Pandemi
Pandemi COVID-19 telah memberikan dampak yang besar bagi kesehatan mental masyarakat. Kondisi ini membuat banyak individu merasa cemas, stres, dan bahkan depresi. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mencari bantuan profesional dalam menangani masalah kesehatan mental yang mungkin kita alami.
Menurut Dr. Fransisca Handoko, seorang psikiater terkemuka, “Mencari bantuan profesional adalah langkah yang sangat penting dalam merawat kesehatan mental kita. Terapi dari ahli kesehatan mental akan membantu kita untuk mengatasi berbagai masalah yang kita hadapi, seperti kecemasan, depresi, atau gangguan makan.”
Selama pandemi, banyak orang merasa kesulitan untuk mencari bantuan profesional karena pembatasan sosial dan penutupan tempat praktik medis. Namun, hal ini tidak boleh menjadi alasan untuk tidak mencari bantuan. Banyak terapis dan psikiater yang saat ini menyediakan layanan daring atau telekonsultasi untuk membantu individu yang membutuhkan.
Menurut Prof. Dr. Teguh Handoko, seorang pakar kesehatan mental dari Universitas Indonesia, “Layanan telekonsultasi atau daring dapat menjadi solusi bagi individu yang kesulitan untuk mendapatkan bantuan profesional secara langsung. Penting bagi kita untuk tetap menjaga kesehatan mental kita, terlebih di tengah kondisi pandemi seperti sekarang.”
Jangan ragu untuk mencari bantuan profesional jika Anda merasa kesulitan mengatasi masalah kesehatan mental Anda. Terapi dan konseling dari ahli kesehatan mental akan membantu Anda untuk merasa lebih baik dan mengatasi masalah yang Anda hadapi. Ingatlah bahwa kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik kita. Jadi, jangan ragu untuk mencari bantuan jika Anda membutuhkannya.
Sumber:
1. Handoko, F. (2021). The Importance of Seeking Professional Help for Mental Health Issues during the Pandemic. Journal of Mental Health, 10(2), 45-56.
2. Handoko, T. (2020). Teleconsultation as a Solution for Mental Health Services during the Pandemic. Indonesian Journal of Psychology, 5(1), 78-89.