Stigma Terhadap Gangguan Mental: Mengapa Perlu Diberantas?


Stigma terhadap gangguan mental: mengapa perlu diberantas? Hal ini merupakan sebuah masalah serius yang masih terus menghantui masyarakat kita. Stigma atau penghakiman negatif terhadap orang-orang yang mengalami gangguan mental dapat menyebabkan dampak yang merugikan, baik bagi individu yang bersangkutan maupun bagi masyarakat secara keseluruhan.

Menurut Dr. Arief Rosyid, seorang psikiater terkemuka, stigma terhadap gangguan mental seringkali muncul karena ketidaktahuan dan kurangnya pemahaman tentang kondisi tersebut. “Banyak orang masih percaya mitos-mitos yang menyebutkan bahwa gangguan mental hanya terjadi pada orang-orang yang lemah atau gila. Padahal, gangguan mental adalah sebuah kondisi medis yang dapat dialami siapa saja, tanpa memandang usia, jenis kelamin, atau latar belakang sosial,” ujar Dr. Arief.

Dampak dari stigma terhadap gangguan mental pun sangatlah berbahaya. Banyak orang yang mengalami gangguan mental merasa malu atau takut untuk mencari bantuan, karena takut akan dijauhi atau dihakimi oleh orang lain. Akibatnya, banyak orang yang terus menderita tanpa mendapat penanganan yang tepat, yang pada akhirnya dapat berujung pada peningkatan risiko bunuh diri.

Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk bersama-sama berjuang melawan stigma terhadap gangguan mental. Menurut data dari World Health Organization (WHO), setidaknya 1 dari 4 orang akan mengalami gangguan mental dalam hidupnya. Artinya, kemungkinan besar kita semua pernah atau akan mengenal seseorang yang mengalami gangguan mental.

Dengan meningkatkan pemahaman dan kesadaran tentang gangguan mental, serta dengan mendukung orang-orang yang mengalami kondisi tersebut, kita dapat membantu mengurangi stigma dan menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan mendukung bagi mereka yang membutuhkan. Seperti yang dikatakan oleh Prof. Dr. Cut Neng Erlina, seorang ahli psikologi klinis, “Mengurangi stigma terhadap gangguan mental bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau lembaga kesehatan, tetapi tanggung jawab kita semua sebagai masyarakat.”

Dengan demikian, mari kita bersama-sama membangun masyarakat yang lebih peduli dan memahami terhadap orang-orang yang mengalami gangguan mental. Jangan biarkan stigma menghalangi mereka untuk mendapatkan bantuan dan dukungan yang mereka butuhkan. Kita semua memiliki peran penting dalam memerangi stigma terhadap gangguan mental, dan saatnya untuk bertindak adalah sekarang.