Mengatasi Stigma terhadap Gangguan Mental di Masyarakat Indonesia


Mengatasi Stigma terhadap Gangguan Mental di Masyarakat Indonesia

Gangguan mental seringkali masih menjadi tabu di masyarakat Indonesia. Stigma dan diskriminasi terhadap orang yang mengalami gangguan mental masih sering terjadi. Hal ini membuat banyak orang yang mengalami gangguan mental merasa terisolasi dan sulit untuk mendapatkan bantuan.

Menurut dr. Ani Handayani, seorang psikiater, stigma terhadap gangguan mental di Indonesia masih sangat tinggi. “Banyak orang masih percaya bahwa gangguan mental disebabkan oleh ketidakmampuan seseorang untuk mengendalikan pikirannya. Padahal, gangguan mental sebenarnya adalah gangguan kesehatan seperti halnya gangguan fisik lainnya,” ujarnya.

Untuk mengatasi stigma terhadap gangguan mental di masyarakat Indonesia, diperlukan edukasi yang lebih luas. Menurut data dari Kementerian Kesehatan, hanya sekitar 10% orang yang mengalami gangguan mental di Indonesia yang mendapatkan pengobatan. Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak orang yang tidak mendapatkan bantuan karena takut akan stigma yang melekat.

Dr. Ratna Megawangi, seorang psikolog klinis, menekankan pentingnya peran media dalam mengubah persepsi masyarakat terhadap gangguan mental. “Media memiliki peran yang sangat besar dalam membentuk opini masyarakat. Dengan memberikan informasi yang benar dan edukatif tentang gangguan mental, kita dapat membantu mengatasi stigma yang ada,” ungkapnya.

Selain itu, peran pemerintah dan lembaga kesehatan juga sangat penting dalam mengatasi stigma terhadap gangguan mental. Program-program edukasi dan sosialisasi tentang pentingnya kesehatan mental harus digalakkan agar masyarakat lebih memahami dan peduli terhadap orang-orang yang mengalami gangguan mental.

Dalam sebuah wawancara dengan Prof. Dr. Ingrid Sihombing, seorang pakar psikiatri, beliau menegaskan bahwa mengatasi stigma terhadap gangguan mental adalah tanggung jawab bersama. “Kita semua memiliki peran dalam membantu orang-orang yang mengalami gangguan mental. Dengan memberikan dukungan dan empati, kita dapat membantu mereka untuk pulih dan kembali berfungsi dengan baik dalam kehidupan sehari-hari,” tuturnya.

Dengan upaya yang bersama-sama dari berbagai pihak, diharapkan stigma terhadap gangguan mental di masyarakat Indonesia dapat dikurangi dan orang-orang yang mengalami gangguan mental dapat mendapatkan perlakuan yang lebih baik dan dukungan yang memadai. Ayo bersama-sama kita lawan stigma terhadap gangguan mental!