Stigma kesehatan mental masih menjadi masalah serius di masyarakat Indonesia. Banyak orang yang mengalami gangguan kesehatan mental merasa malu atau takut untuk mencari bantuan karena takut dijauhi atau dihakimi oleh orang lain. Padahal, mengatasi stigma kesehatan mental sangat penting untuk memastikan bahwa semua orang dapat mendapatkan perawatan yang mereka butuhkan.
Menurut dr. Cut Putri Arianie, seorang psikiater, stigma kesehatan mental dapat berdampak negatif pada individu yang mengalami gangguan tersebut. “Stigma membuat orang merasa terisolasi dan tidak dianggap serius dalam mengatasi masalah kesehatan mental mereka. Hal ini bisa menyebabkan penundaan dalam mencari bantuan profesional dan memperburuk kondisi kesehatan mental seseorang,” ungkap dr. Cut.
Salah satu cara untuk mengatasi stigma kesehatan mental di masyarakat Indonesia adalah dengan meningkatkan pemahaman tentang gangguan kesehatan mental. Menurut data dari Kementerian Kesehatan, sekitar 19% penduduk Indonesia mengalami gangguan kesehatan mental setiap tahunnya. Namun, hanya sebagian kecil dari mereka yang mencari bantuan profesional.
Dr. Tessa Sari, seorang ahli psikologi, menekankan pentingnya edukasi tentang kesehatan mental sejak dini. “Kita perlu mengajarkan kepada masyarakat bahwa gangguan kesehatan mental bukanlah sesuatu yang memalukan atau ditakuti. Ini adalah kondisi medis yang dapat diobati dengan bantuan profesional,” ujar dr. Tessa.
Selain itu, dukungan dari keluarga dan lingkungan sekitar juga sangat penting dalam mengatasi stigma kesehatan mental. Menurut Prof. Budi Suryadi, seorang pakar kesehatan mental, “Keluarga dan teman-teman harus menjadi pendukung yang positif bagi individu yang mengalami gangguan kesehatan mental. Mereka perlu memberikan dukungan moral dan membantu individu tersebut untuk mencari bantuan profesional.”
Dengan meningkatkan pemahaman, edukasi, dan dukungan dari lingkungan sekitar, diharapkan stigma kesehatan mental di masyarakat Indonesia dapat diminimalisir. Setiap individu berhak untuk mendapatkan perawatan kesehatan mental yang mereka butuhkan tanpa harus merasa malu atau takut. Sebagaimana kata Nelson Mandela, “Stigma terbesar tidak berasal dari penyakit itu sendiri, tetapi dari ketakutan dan stigma yang keliru.” Jadi, mari bersama-sama mengatasi stigma kesehatan mental di masyarakat Indonesia.