Pandemi Covid-19 telah membawa dampak mental yang signifikan bagi banyak orang di seluruh dunia. Dampak mental pandemi ini tidak boleh diabaikan, karena dapat berdampak buruk pada kesehatan mental seseorang. Bagaimana cara kita menjaga kesehatan mental di tengah krisis ini?
Menurut Dr. Nova Riyanti Yusuf, seorang psikiater dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, dampak mental pandemi dapat berupa kecemasan, depresi, dan stres. “Kondisi ini dapat mempengaruhi produktivitas dan kualitas hidup seseorang,” ujarnya.
Salah satu cara untuk menjaga kesehatan mental di tengah pandemi adalah dengan tetap menjaga hubungan sosial. Menjaga komunikasi dengan keluarga dan teman-teman dapat membantu mengurangi rasa kesepian dan isolasi sosial. Menurut WHO, memiliki hubungan sosial yang baik dapat meningkatkan kesejahteraan mental seseorang.
Selain itu, penting juga untuk tetap menjaga pola makan dan tidur yang sehat. Dr. Nova juga menyarankan untuk tetap berolahraga secara teratur, meskipun hanya dengan berjalan-jalan di sekitar rumah. “Olahraga dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan mood positif,” katanya.
Tak kalah pentingnya, adalah untuk tetap optimis dan berpikir positif. Menurut Prof. Dr. Danardi Sosrosumihardjo, seorang psikolog klinis dari Universitas Indonesia, berpikir positif dapat membantu seseorang untuk mengatasi tantangan dan rintangan yang dihadapi. “Jangan biarkan pandemi ini merusak mental kita, tetapi gunakan sebagai kesempatan untuk tumbuh dan berkembang,” ujarnya.
Dampak mental pandemi memang tidak bisa dihindari, namun dengan menjaga kesehatan mental kita, kita dapat tetap kuat dan tangguh di tengah krisis ini. Jangan ragu untuk mencari bantuan dari ahli kesehatan mental jika merasa kesulitan mengatasi masalah mental yang dihadapi. Ingatlah, kita tidak sendirian dalam menghadapi pandemi ini. Semua akan berlalu, asalkan kita tetap bersatu dan menjaga kesehatan mental kita dengan baik.