Mengenali Gejala Gangguan Mental di Tengah Pandemi: Pentingnya Deteksi Dini dan Tindakan Cepat


Saat ini, kita semua sedang berada di tengah pandemi yang mengubah cara hidup kita secara drastis. Bukan hanya kondisi fisik yang terdampak, namun juga kesehatan mental kita. Oleh karena itu, mengenali gejala gangguan mental di tengah pandemi sangat penting untuk dilakukan. Deteksi dini dan tindakan cepat dapat mencegah kondisi mental kita semakin memburuk.

Menurut Dr. Nova Riyanti Yusuf, seorang psikiater dari Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soerojo Magelang, gejala gangguan mental di tengah pandemi dapat bervariasi dari rasa cemas yang berlebihan hingga depresi. “Penting bagi kita untuk memperhatikan perubahan perilaku dan perasaan yang tidak biasa pada diri sendiri atau orang terdekat,” ujarnya.

Deteksi dini gejala gangguan mental juga dapat dilakukan dengan memperhatikan perubahan pola tidur, nafsu makan, dan energi. “Jika merasa sulit untuk menjalani aktivitas sehari-hari atau merasa terisolasi, segera cari bantuan dari ahli kesehatan mental,” tambah Dr. Nova.

Tindakan cepat juga diperlukan setelah mendeteksi gejala gangguan mental. Menurut Prof. Laksono Trisnantoro, seorang pakar kesehatan masyarakat dari Universitas Gadjah Mada, penanganan yang tepat dan cepat dapat mencegah dampak yang lebih berat. “Jangan ragu untuk mencari bantuan, baik dari psikiater, psikolog, atau konselor,” katanya.

Dalam situasi pandemi seperti sekarang, peran keluarga dan teman juga sangat penting dalam mendukung individu yang mengalami gangguan mental. Menurut data dari Kementerian Kesehatan, kasus gangguan mental di Indonesia cenderung meningkat selama pandemi. Oleh karena itu, kesadaran dan edukasi mengenai pentingnya deteksi dini dan tindakan cepat perlu ditingkatkan.

Jangan biarkan gejala gangguan mental di tengah pandemi menghambat kualitas hidup kita. Segera kenali gejalanya, lakukan deteksi dini, dan ambil tindakan cepat. Kesehatan mental kita sama pentingnya dengan kesehatan fisik kita. Semoga kita semua tetap sehat, baik secara fisik maupun mental.